Menurutku selama dua tahun kedepan, perkembangan dan inovasi khsususnya di bidang teknologi akan semakin pesat.
Apa lagi ketika masa pandemi seperti sekarang ini. Tekanan untuk berinovasi semakin besar dari tahun-tahun sebelumnya. Semuanya hadir agar kita bisa cepet-cepet ke luar dan move on dari ini semua.
Kalau kata World Economic Forum, kita ada di ambang batas revolusi industri yang ke-empat (Industry 4.0). Berdasarkan survei dari WEF atas HR di perusahan-perusahaan yang ada di dunia, ada beberapa skills yang dibutuhkan di tahun 2020 - 2021 ini.
Cognitive Flexibility
Cognitive flexibility kemampuan diri seseorang dalam mempelajari wawasan baru. Coba bayangin otak kamu kaya area outbond. Ada flying fox-nya, ada climb rope-nya, dll. Kemampuan kamu untuk mengatasi segala rintangan yang ada, dan beradaptasi dengan cepat untuk overcome rintangan selanjutnya adalah maksud dari cognitive flexibility.
Di tahun ini (pasti udah kerasa kan), permasalahan yang dihadapi oleh industri di dunia semakin kompleks. Dan kreatifitas, serta fleksibilitas seseorang dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sangatlah dibutuhkan.
Negosiasi
Meskipun secara perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot, kecerdasan buatan, atau sofware lainnya.. kemampuan sosial masih sangat penting dimiliki oleh seorang pekerja.
Salah satu kemampuan sosial tersebut adalah negosiasi. Saat ini bahkan seorang developers sekalipun perlu punya kemampuan negosiasi agar bisa berunding dan menjalin komunikasi yang baik dengan tim atau rekan kerjanya.
Kemampuan negosiasi yang buruk biasanya berujung pada sulitnya tercapai sebuah kesepakatan. Jadinya kerjaan yang harusnya selesai lebih cepat, mau gak mau jadi dragging dan baru bisa selesai lewat tenggat waktunya
Service Orientation
Ini maksudnya kemampuan untuk "membantu sesama". Atau yang lagi ngetren disebut sebagai "empati".
Di tahun ini (dan tahun-tahun yang akan datang).. kemampuan seseorang untuk menaruh makna dalam pekerjaan yang ia lakukan sangatlah penting.
Sebagai seorang product owner misalnya, kamu dituntut untuk deliver atau ship product yang memang bisa menyelesaikan permasalahan seseorang. Sebuah produk yang "helping other" oriented... bukan "profit" oriented.
Jadi membantu dulu, baru diberikan harga. Karena sejujurnya, membantu seseorang menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.. kalau dilihat dari sisi orang yang terbantu tuh nggak ternilai harganya.